Perempuan itu senantiasa bernama:
Duka derita dan senyum yang abadi
Tertulis dan terbaca, Jelas kata-kata puisi
Dari ujung rambut sampai telapak kakinya
Perempuan itu senantiasa bernama:
Korban, terima kasih, restu dan ampunan
dengan tulus setia telah melahirkan
Berpuluh lakon, nasib dan sejarah manusia
Perempuan itu senantiasa bernama:
Cinta kasih sayang, tiga patah kata purba
di atas pundaknya setiap anak tegak berdiri
Menjangkau bintang-bintang dengan hatinya dan janjinya
Umbu Landu Peranggi
0 komentar:
Posting Komentar